Peran Koperasi Thohiriyah Fadhiliyah dalam Meningkatkan Perekonomian di Yayasan Pondok Pesantren At-Thohiriyah Al-Fadhiliyah YATOFA Bodak

  • Reza Masad institut Agama Islam Qomarul Huda Bagu
Keywords: koperasi syariah, ekonomi pesantren, UMKM, Pembiayaan syariah, pemberdayaan santri

Abstract

Abstrak: This article explores the strategic role of the Thohiriyah Fadhiliyah Cooperative in enhancing the economic welfare of the community within the environment of Pondok Pesantren At-Thohiriyah Al-Fadhiliyah YATOFA Bodak. Employing a qualitative descriptive approach, data were collected through structured interviews, direct observation, and documentation. The findings reveal that the cooperative serves as a key driver of pesantren-based economic empowerment. It provides sharia-compliant financing, regular entrepreneurship training, and business facilitation for micro, small, and medium enterprises (MSMEs) managed by students, alumni, and the surrounding community. Innovations in the cooperative's production units—such as banana chips, packaged fruit, “shefaflakes” cereal, and parking management—significantly increase income and foster entrepreneurship among students. The cooperative also functions as an economic laboratory, integrating character education with practical business management. Challenges include limited revolving capital, low digital literacy among members, and market competition. Overall, strong and professional sharia-based cooperative management is proven vital for pesantren economic independence and collective community empowerment.

 

Abstract: Artikel ini mengkaji peran strategis Koperasi Thohiriyah Fadhiliyah dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi komunitas di lingkungan Pondok Pesantren At-Thohiriyah Al-Fadhiliyah YATOFA Bodak. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui teknik wawancara terstruktur, observasi langsung, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koperasi berperan sebagai penggerak utama pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren, dengan menyediakan pembiayaan syariah, pelatihan kewirausahaan, serta pendampingan bisnis bagi pelaku UMKM yang dikelola oleh santri, alumni, dan masyarakat sekitar. Inovasi pada unit-unit produksi koperasi—seperti kripik pisang, buah potong kemasan, sereal “shefaflakes”, dan sistem parkir pesantren—mampu meningkatkan pendapatan dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan santri. Selain berfungsi sebagai laboratorium ekonomi, koperasi ini mengintegrasikan pendidikan karakter dengan praktik manajemen bisnis. Kendala yang dihadapi meliputi keterbatasan modal bergulir, rendahnya literasi digital anggota, dan persaingan pasar. Secara umum, manajemen koperasi berbasis prinsip syariah yang kuat dan profesional terbukti sangat penting untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren dan pemberdayaan masyarakat.

 

 

Published
2025-11-01
Section
Articles