Pembinaan Mental dan Emosional Santri Era Digital Studi Kasus di Pondok Pesantren Islahul Huda Lombok Barat

  • Sukron Adi Institut Agama Islam Qomarul Huda
  • Ahmad Taufik Hidayat Institut Agama Islam Qomarul Huda
Keywords: Pembinaan Mental, Emosional Santri, Era Digital.

Abstract

Orientasi Penelitian ini untuk mendeskripsikan empat hal: 1). Strategi Pembinaan Mental dan Emosional Santri di Era Digital Studi Kasus Pesantren Pesantren Islahul Huda Kabupaten Lombok Barat, 2). Model Pembinaan Mental Emosional Santri di Pondok Pesantren Islahul Huda Kabupaten Lombok Barat, 3). Faktor pendukung dan Hambatan Pembinaan Mental Emosional Santri di Pesantren Islahul Hudaan Kabupaten Lombok Barat, 4). Implikasi Pembinaan Mental Emosional Santri di Pesantren Islahul Huda Kabupaten Lombok Barat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Temuan dalam peneltian ini yaitu: (1) Strategi pembinaan mental Emosional santri di pesantren Islahul Huda dilakukan dengan dua hal yaitu dengan pembentukan hand book yang yang dijadikan intrumen pembinaan mental Emosional santri dan dengan strategi pembentukan divisi-divisi. (2) Model pembinaan mental Emosional santri di pesantren Islahul Huda ditempuh dengan dua model yaitu: a). Model program seperti Program Shalat Berjamaah, Wajib Shalat Sunnah, Pembiasaan Puasa Sunnah, Pembiasaan Baca Alquran, Hafal Alquran dan Doa, Melanggengkan Wudhu’, Pengajian Rutin/Kultum, Muhadharah, Pembiasaan Berbusana Muslim, Gerakan Infaq Jumat, Pembiasaan Berqurban, Penanaman Kesadaran Berzakat, dan b). Model hukuman yang terdiri dari hukuman dengan menghafal ayat-ayat dan doa dan hukuman dengan meminta maaf kepada seluruh pimpinan pesantren. (3) Faktor Pendukung upaya pembinaan mental Emosional santri di Pesantren Islahul Huda terdiri dari; (a) Lingkungan Pesantren, (b) Kesungguhan Pengasuh, (c) Dukungan Yayasan, dan (d) Faktor Orang Tua Santri. Sementara itu beberapa faktor penghambat pembinaan mental Emosional santri di Pesantren Islahul Huda, yaitu: (a) Faktor Kesiapan Mental Santri, (b) Kurangnya Dukungan Orang Tua, (c) Sebagian Ustadz/ustadzah Lulus Perguruan Tinggi Negeri (d) Keterbatasan Pengasuh, (e) Kurangnya Keteladanan Guru/Ustaz, dan (f) Kurangnya Dukungan Masyarakat. (4) Pembinaan mental Emosional di pesantren Islahul Huda telah berimplikasi pada beberapa hal: (a)Tertanamnya Mental Juara/Pemenang Pada Diri Santri, (b) Menimbulkan Sikap Fleksibel, (c) Munculnya Tingkat Kesadaran Diri (self-awareness) yang Tinggi pada diri santri, (d) Kapasitas Diri dalam Menghadapi dan Memanfaatkan Masalah/Penderitaan (Suffering), (e) Semakin Kuatnya Kemampuan Menghadapi Rasa Takut pada diri santri, (f) Kualitas Hidup yang Terinspirasi dengan Nilai di Kalangan Santri, (g) Terpupuknya Rasa Persaudaraan dan Kepedulian Sosial pada diri santri.

 

References

Agustian, A. G. (2009). Rahasia Sukses Membangkitkan ESQPOWER: SebuahInnerJourney Melalui Al-Ihsan. Jakarta: Arga Publishing.

Agustian, A. G. (2011). Emotional Emosional Quotient the (ESQ)Way 165 . Jakarta: PT ARGA TILANTA.

Amin, S. M. (2010). Bimbingan danKonseling Islam. Jakarta: Amzah.

Azzet. (2000). Mengembangkan Kecerdasan.

Badan Pengembangan dan Pembinaan bahasa,KamusBesarBahasa Indonesia. (2016). Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Dzaki, H. A. (2001). Psikoterapi dan Konseling Islami. Jakarta: Bumi Pustaka.

Faiqah, N. (Kucica). Agen Perubahan di Pesantren. Jakarta: 2003.

Hawwa, S. (2006). a, Pendidikan Emosional. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Hidayat, D. R. (2012). ,BimbinganKonseling(KesehatanMentaldiSekolah). Bandung: PT Remaja Resada Karya.

Jaelani, A. F. (2000). Penyucian Jiwa (Tazkiyat Al-Nafs) dan Kesehatan Mental . Jakarta: Amzah.

Latipun, N. s. (1985). KesehatanMental. Jakarta: Gunung Agung.

Lindzey, C. H. (1993). Theories of Personality” . Yogyakarta: Kanisius.

Lubis, S. A. (2015). KonselingIslamiDalamKomunitasPesantren. Bandung: Cita Pustaka.

Muhaimin. (2002). Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama di Sekolah . Bandung: PT Remaja.

Purwaningsih. (2000). Hati Nurani.

Semiun, Y. (2010). Kesehatan Mental 1 Pandangan Umum Mengenai Penyesuaian Diri dan Kesehatan Mentalserta Teori-Teori yang Terkait. Yogyakarta: Kanisius.

Sutirna. (2013). Bimbingan danKonseling pedidikanFormal,Nonformal danInformal. Yogyakarta: Andi Offset.

Tohirin. (2011). Bimbingan dan Konseling di Madrasah (berbasis Integral) . Jakarta: PustakaGrafindo.

Umiarso, Z. d. (2014). ESQ dan Model Kepemimpinan Pendidikan Kontruksi Sekolah Berbasis Emosional. Semarang: Rasail Media Grup.

Zakiyah Darajat. (1982). Islam dan Kesehatan Mental. 1982: Bulan Bintang.

Published
2025-06-23